Thursday, 26 March 2015

EPILEPSI

Di dalam otak kita terdapat neuron atau sel-sel saraf. Sel saraf merupakan bagian dari sistem saraf yang berfungsi sebagai pengatur kesadaran, kemampuan berpikir, gerak tubuh, dan sistem panca indera kita. Tiap sel saraf saling berkomunikasi dengan menggunakan impuls listrik. Kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut mengalami gangguan sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.

Kejang memang menjadi gejala utama penyakit epilepsi, namun belum tentu orang yang mengalami kejang mengidap kondisi ini. Dalam dunia medis, seseorang didiagnosis dengan epilepsi setelah mengalami kejang sebanyak beberapa kali. Tingkat keparahan kejang pada tiap penderita epilepsi berbeda-beda. Ada yang hanya berlangsung beberapa detik dan ada juga yang hingga beberapa menit. Ada yang hanya mengalami kejang pada sebagian tubuhnya dan ada juga yang mengalami kejang total hingga menyebabkan kehilangan kesadaran.

Kami akan ringkaskan pemahaman epilepsi yang kami lihat dari beberapa artikel kesehatan.

Apakah Epilepsi itu ?
Epilepsi berarti kecenderungan mengalami serangan kejang/bangkitan berulang. Dapat terjadi bila ada lepas muatan listrik abnormal dalam otak.

Apakah yang menyebabkan epilepsi ?
Kebanyakan belum diketahui seperti jenis Epilepsi idiopatik. Tampaknya yang mengalami epilepsi memiliki resistensi rendah terhadap serangan kejang/bangkitan dibanding populasi umum. Kerusakan otak akibat trauma kepala, infeksi otak, masalah hormonal, masalah gangguan peredaran darah otak dan tumor di otak dapat memicu terjadi Epilepsi Simtomatik. Pada beberapa kasus epilepsi, serangan dapat dicetuskan oleh stres, perubahan hormonal, dan sedang menderita sakit. Ada juga satu jenis epilepsi yang dirangsang oleh stimulasi visual seperti cahaya atau TV

Pemeriksaan yang harus dilakukan

Pemeriksaan saraf dan fisik umum
Pemeriksaan darah; untuk eliminasi penyebab potensial serangan kejang/bangkitan
Pemeriksaan CT Scan (Computerised Tomography)/MRI (Magnetik Resonance Imaging); untuk menentukan kelainan struktur otak
EEG (Electroencephalography); memeriksa perubahan dalam hal fugsional otak yang ditampilkan melalui perubahan aktivitas listrik otak. Bisa jadi hasil rekaman nanti akan normal namun diagnosis epilepsi tetap dapat ditegakkan melalui keadaan klinis yang ada

Pengobatan
Sekitar 80% kasus epilepsi, serangan kejang/bangkitan dapat terkontrol dengan obat anti epilepsi (OAE). Pilihan obat bukan hanya tergantung dari jenis serangan kejang/ bangkitan namun juga tergantung pada individu dan memerlukan waktu untuk mencaai dosis yang tepat bagi setiap orang. Pengobatan memperkuat resistensi terhadap serangan kejang/bangkitan. Terpenting adalah meminum obat sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan. Dilarang menghentikan OAE secara tiba tiba tanpa konsultasi dengan dokter. Bila ada kelupaan minum OAE maka janganlah meminumnya menjadi dobel dosis. Bila ditemukan ada perubahan atau efek samping OAE haruslah segera mengunjuni dokter dan melaporkannya.










Tindakan Preventif


Sosialisasi
Bersosialisasilah dengan orang orang di sekitar dan buat mereka mengerti keadaan anda dan mendapat informasi yang baik dan benar tentang keadaan anda. Mengalami epilepsi bukan suatu kutukan, kehinaan atau menularkan ke orang lain dan sangat merugikan bila takluk pada keadaan ini. Sangat penting bahwa keluarga dan teman menghormati kebebasan penyandang epilepsi dan jangan terlalu over protektif. Pekerjaan Penyandang epilepsi bisa sukses dalam berbagai jenis pekerjaan yang sesuai. Hal ini dapat didiskusikan dengan dokter yang merawat. Teman teman di tempat bekerja harus mengetahui keadaan seseorang dengan epilepsi dan mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan di tempat kerja.

Guru
Guru bisa membantu anak anak dengan serangan kejang/bangkitan namun tak dapat memaksakan perlunya komunikasi terbuka diantara guru, orangtua dan anak.

Menolong diri sendiri
Keamanan diri sendiri adalah penting. Bila ada gejala akan terjadi serangan kejang/bangkitan maka dapat mempersiapkan diri agar tak celaka.

Api dan kompor; jangan dekat api dan kompor menyala
Kamar mandi; jangan mengunci pintu kamar mandi. Menggunakan "shower" atau gayung lebih baik daripada berendam dalam bak mandi. Bila banyak serangan kejang/bangkitan maka dinasehatkan jangan mandi bila sendirian di rumah
Tidur; beberapa oarng mengalami serangan kejang/bangkitan saat sedang tidur. Maka sebaiknya tidur tanpa memakai bantal akan lebih baik
Olah raga; dengan kehati-hatian tak ada halangan untuk berolah raga seturut nasihat dokter. Bila menunggang kuda harus memakai helm. Berenang, memanjat gunung serta berlayar harus ditemani oleh orang yang paham akan keadaan penyandang epilepsi dan tahu apa yang harus dilakukan
Memakai penanda; pakailah penanda seperti kalung atau gelang secara terus menerus dan jangan dilepaskan. Bawalah kartu identitas yang berisi nama, alamat anda serta nama dokter yang merawat dengan nomor telponnya di dalam tas atau dompet anda
Kelompok penyokong/Support group; buatlah kelompok penyokong sesama penderita epilepsi dengan keluarga




Source:

http://www.binahusada.com/index.php/2011/10/

http://www.perpei.com/about_epilepsy.html

No comments:

Post a Comment